Kaptenz Dwi Lestari. Namanya gaol
yah..dia adalah temanku. Bukan sekampus sama saya, tetapi masih satu kota. Adek
tingkat, persis di bawah saya. Koordinator sebuah komunitas pecinta semesta di
Semarang. Kayaknya rumahnya Pekalongan (soalnya saya belum paham betul tentang
dia hhe).
Kagum sekali dengan semangat cewek
ini. Kecintaannya kepada Astronomi sangat besar, sampe-sampe saya ngiri.
Masalahnya begini, dia kuliahnya ngambil jurusan Fisika murni, sedangkan saya
Ilmu Falak, alias Astronomi Islam. Seharusnya saya yang lebih besar ghirohnya
terhadap Astronomi. Sayangnya bukan begitu faktanya. Wkwkwkwk walau sebenarnya
saya juga sangat mencintai ilmu semesta. Karena bagiku pribadi keindahan serta
rahasia di balik semesta bisa mendekatkan kita terhadap sang Khaliq. Selain
itu, belajar tentang semesta sangat menarik karena imajinasi kita
melayang-layang ke luar angkasa. Yuhuuuuuuuuuii… jadi inget ketika naek elang
dulu J J
Jadi ceritanya begini kawan, dulu
ketika kecil aku sering bermaen, diantarnya naek elang, yah terbang ke angkasa.
Menembus awan putih yang bergumul. Aku duduk dipunggung elang itu sambil ketawa
riang menyaksikan pemandangan yang begitu indah di jagat raya ini. Terkadang
elang itu hendak menabrak bukit. Tapi, dia terlalu piawai hanya untuk
berputar-putar di angkasa. Ya…gak jadi nabrak deh… malah tambah seru, dia belok
diantara bukit-bukit yang terjal itu. Aku hamper jatuh, tapi gak pernah jatuh.
Karena itu hanyalah imajinasiku ketika aku masih kecil. Sekitar dua belas tahun
yang lalu. Hehehehe…..
Okkey,,kita kembali ke temaku ini.
Saya takut kehilangan orang seperti dia. Hemm..masih trauma sih ketika saya
ditinggal teman wkwkwk. Dulu ketika kelas 1 Aliyah saya dekat dengan seorang
santri RMA, Burhan namanya. Saking deketnya saya mendapat pelajaran
pribadi darinya. Dia tujuh tahun lebih tua dariku, tapi aku sangat nyaman
bersamanya. Karena bersamanya aku menjadi lebih baek. Aku tau tentang maksud
Aqa’id, ilmu yg bermanfaat, cerita keislaman, mkhorijul huruf. Yang semua itu
aku selalu gk pede ketika beradu argmen dengan orang laen. Karena jujur,, 5
tahun belajar di pesantren sebelum itu aku hanya tau tentang fiqh dan sedikit
nahwu hhe..
Nah, puncaknya pas habis lebaran
tuh..aku masih kelas 1 Aliyah. Dia boyong dari RMA tanpa aku tahu.
Yah,,walaupun saya masih unyu saat itu terasa banget kehilangan seorang teman
yang sudah kuanggap sebagai sahabat serta guru. Saya aja nangis, hhaahaa…yah gak
ada yang tau sih ketika itu. Salam ta’dzim buat panjenengan mas Burhan, semoga
berkah ilmu kita. Amiiin . . . J
J
Balik lagi sama Dwi yah, harapanku dia
bisa menjadi teman baik buat aku. Karena semenjak mengenalnya sedikit lebih
jauh, saya jadi terpacu mempelajari Falak. Semoga semuanya akan baek-baek
kawan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar