Jumat, 11 April 2014

Dwi temenku

Kaptenz Dwi Lestari. Namanya gaol yah..dia adalah temanku. Bukan sekampus sama saya, tetapi masih satu kota. Adek tingkat, persis di bawah saya. Koordinator sebuah komunitas pecinta semesta di Semarang. Kayaknya rumahnya Pekalongan (soalnya saya belum paham betul tentang dia hhe).

Kagum sekali dengan semangat cewek ini. Kecintaannya kepada Astronomi sangat besar, sampe-sampe saya ngiri. Masalahnya begini, dia kuliahnya ngambil jurusan Fisika murni, sedangkan saya Ilmu Falak, alias Astronomi Islam. Seharusnya saya yang lebih besar ghirohnya terhadap Astronomi. Sayangnya bukan begitu faktanya. Wkwkwkwk walau sebenarnya saya juga sangat mencintai ilmu semesta. Karena bagiku pribadi keindahan serta rahasia di balik semesta bisa mendekatkan kita terhadap sang Khaliq. Selain itu, belajar tentang semesta sangat menarik karena imajinasi kita melayang-layang ke luar angkasa. Yuhuuuuuuuuuii… jadi inget ketika naek elang dulu J J

Jadi ceritanya begini kawan, dulu ketika kecil aku sering bermaen, diantarnya naek elang, yah terbang ke angkasa. Menembus awan putih yang bergumul. Aku duduk dipunggung elang itu sambil ketawa riang menyaksikan pemandangan yang begitu indah di jagat raya ini. Terkadang elang itu hendak menabrak bukit. Tapi, dia terlalu piawai hanya untuk berputar-putar di angkasa. Ya…gak jadi nabrak deh… malah tambah seru, dia belok diantara bukit-bukit yang terjal itu. Aku hamper jatuh, tapi gak pernah jatuh. Karena itu hanyalah imajinasiku ketika aku masih kecil. Sekitar dua belas tahun yang lalu. Hehehehe…..

Okkey,,kita kembali ke temaku ini. Saya takut kehilangan orang seperti dia. Hemm..masih trauma sih ketika saya ditinggal teman wkwkwk. Dulu ketika kelas 1 Aliyah saya dekat dengan seorang santri RMA, Burhan namanya. Saking deketnya saya mendapat pelajaran pribadi darinya. Dia tujuh tahun lebih tua dariku, tapi aku sangat nyaman bersamanya. Karena bersamanya aku menjadi lebih baek. Aku tau tentang maksud Aqa’id, ilmu yg bermanfaat, cerita keislaman, mkhorijul huruf. Yang semua itu aku selalu gk pede ketika beradu argmen dengan orang laen. Karena jujur,, 5 tahun belajar di pesantren sebelum itu aku hanya tau tentang fiqh dan sedikit nahwu hhe..

Nah, puncaknya pas habis lebaran tuh..aku masih kelas 1 Aliyah. Dia boyong dari RMA tanpa aku tahu. Yah,,walaupun saya masih unyu saat itu terasa banget kehilangan seorang teman yang sudah kuanggap sebagai sahabat serta guru. Saya aja nangis, hhaahaa…yah gak ada yang tau sih ketika itu. Salam ta’dzim buat panjenengan mas Burhan, semoga berkah ilmu kita. Amiiin . . . J J
Balik lagi sama Dwi yah, harapanku dia bisa menjadi teman baik buat aku. Karena semenjak mengenalnya sedikit lebih jauh, saya jadi terpacu mempelajari Falak. Semoga semuanya akan baek-baek kawan..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar