Dear calon istriku sayang..
Duhai calon istriku...malam ini aku tulis sepucuk surat untukmu. Kalau suatu saat nanti adinda membacanya tak usahlah menanyakan isi surat ini kepadaku.
Calon istriku sayang,,,masa laluku sungguhlah sangat kelam. Saya yang banyak orang katakan termasuk yang agamis bukanlah benar apa adanya. Saya sungguh hina dari pengemis yang mungkin adinda sering lihat di perempatan jalan. Mungkin saja aku tak lebih mulia dari seekor anjing yang hanya bertugas menjaga rumah majikannya. Mungkin dan mungkin saja saya lah orang paling hina yang sedang adinda kenal saat ini.
Maafkan saya calon istriku sayang..Tak usahlah adinda berpikir lebih tentang saya. Tempuhlah hidup adinda sebaik agama kita mengajarkan moral. Hargai dan sayangi diri adinda. Jauhkanlah tubuh adinda dari lubang kenistaan. Jaga baik-baik adinda..aku percaya engkau mampu menjaga kehormatan. Demi kita dan anak-anak kita suatu saat nanti.
Calon istriku sayang...bolehkah saya mengaharapkan sesuatu pada Allah?? Memperoleh jodoh yang solehah. Solehah yang bukan hanya namanya saja. Solehah yang bukan penampilannya saja. Tapi solehah lahir bathin yang sesuai agama kita.
Hatiku bukanlah terkawal oleh Malaikat. Sepanjang hidup ini aku belum bisa menjadi seorang soleh yang mungkin juga adinda harapkan padaku. Tapi,, jikalau adinda berkenan...ajarkanlah bagaimana caraku menjadi soleh?? Apakah adinda berharap aku bersorban?? Apa adinda inginkan aku memakai baju koko setiap harinya?? Semoga saja apa adanya diriku sekarang adalah yang adinda inginkan dalam hati
Semarang, 25 April 2014. 22:52
cieh :p
BalasHapusnice
BalasHapusq jg nulis. tp kok blm keliatan y.